Hari itu, sebuah langkah awal diambil. Bukan sekadar ucapan cinta, tetapi pernyataan keseriusan. Di antara doa dan harapan, kami saling meyakinkan bahwa perjalanan ini bukan lagi sekadar angan.
Ia datang bersama sepupunya, mengetuk pintu rumah dan hati kami. Dalam suasana hangat dan penuh haru, lamaran menjadi bukti bahwa niat itu nyata—bukan hanya kata, tetapi juga tindakan.
Inilah hari yang kami nanti. Sebuah pembuktian cinta yang sesungguhnya. Di hadapan keluarga dan orang-orang tercinta, kami akan mengikat janji suci. Bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk selamanya.